(google Images) |
Apa yang lo rasakan saat lo ngeliat orang yang “dulu” pernah
jadi bagian terindah dari hidup lo kini menghilang perlahan bukan raganyanya
melainkan jiwanya ? tapi lo harus bisa tetap tersenyum di depannya. Memang
sulit jika harus tersenyum terpaksa, tapi bakalan biasa kalau sudah terbiasa.
Kadang diri ini selalu bertanya, apa kesalahan yang telah di perbuat sehingga
jarak hadir diantara kita ?. entah harus memulai darimana lagi untuk
mengembalikan keadaan seperti semula. Hidup bagaikan roda yang selalu berputar,
ada saatnya kita berada di titik bahagia dan ada saatnnya kita berada di titik
kebalikannnya. Mungkin ini bukan sekali dua kali, fikiran negative datang silih
berganti. Kini aku hanya mampu memandangimu dari kejauhan, bukan karena aku
malu atau takut, tapi karena aku tak ingin merusak kebahagiaan kalian. Rasa iri
ini selalu menghantuiku tapi aku sadar aku bukan siapa-siapa lagi. Ingin bisa
menggenggam tangan mu lagi , bukan untuk genggaman sesaat tetapi genggaman yang
penuh makna. Aku selalu berjuang untuk mengembalikan semuanya seperti dulu tapi
mungkin usahaku sia-sia dan memang “perpisahan” adalah jalan terbaik untuk
kita. Banyak kenangan indah diantara kita yang tak mungkin bisa hilang dalam
waktu yang singkat. Kenangan itu memang bukan untuk dilupakan tapi di kenang
sebagai bahan pelajaran untuk kedepannya.
Apa yang lo rasakan ketika orang yang “dulu” bisa membuatmu
bahagia kini dia hanya bisa membuat luka di hati ? mungkin bukan maksudnya
untuk menyakiti. Diri ini lah yang terlalu sensitive dan hanya rindu apa yang
dulu telah terjadi. Kebahagiaan memang tidak bisa kekal , tapi percayalah
kesedihan pun takan pernah kekal. Memang sudah saatnya keadaan harus berubah,
tuhan pasti tau apa yang terbaik untuk kita. Mungkin pahit di awal tapi lihat
kelak di akhir semua akan indah pada waktunnya. Setiap pertemuan memang harus
ada perpisahan , bukan untuk menambah beban hidup tetapi untuk menjadikan hidup
lebih dewasa. Banyak orang yang tidak sadar tentang dampak positif dari
perpisahan , bukan karena mereka tak memahami tapi karena mereka terlalu larut
akan kenagan masa lalu.
Apa yang lo rasakan ketika orang yang “dulu” selalu ada buat
lo kin dia tetap selalu ada tapi bukan buat lo melainkan orang lain ? mungkin
jenuh bisa dijadikan alasan utama untuk mencapai titik perpisahan. Yang sering
dirasa bukanlah seberapa jauh dia menjauh tapi seberapa dekat dia mendekat
dengan orang lain. Juga bukan karena dia menghilang dari pandangan justru
karena dia selalu ada di depan mata dengan orang lain yang kini menjadi bagian
terindah di hidupnya.
Kini “IKHLAS” adalah pilihan yang utama dan terbaik jika
menghadapi sebuat perpisahan. Kenangan bukan untuk di jadikan alasan kesedihan
juga bukan untuk dilupakan. Hidup harus terus berjalan , tersenyumlah walaupun
terluka dalam hati. Tapi setidaknya senyuman mu dapat membuatmu menjadikan
pribadi yang tangguh.
Persis kejadiannya... Untung ga cakep orangnya jadi cepet ikhlas nya
BalasHapus