Liburrrrrr tlah tiba
Liburrrrrr tlah tiba
Horeee… Horeee… Horeee…
Ya namanya juga liburan, pastilah tentang berhenti
sejenak dari rutinitas sehari-hari dan mulai merefresh diri dan otak. Seperti
kebanyakan orang, liburan gue ya gak jauh jauh dari kata “jalan-jalan”. Di
tulisan kali ini gue bakalan cerita tentang perjalanan liburan gue bersama
teman-teman ke papandayan.
Mt. PAPANDAYAN, hmmm nama ini pasti udah gak asing lagi
bagi kalian. Salah satu objek pendakian di daerah garut ini memang banyak
diminati, walaupun simaksinya lumayan tetapi sebanding dengan perawatan
tempat-tempat wisatanya yang patut diacungi jempol. Selain itu gunung ini
banyak dipilih para pendaki pemula, karena memang track yang tidak terlalu
terjal dan fasilitas medis yang bagus.
Gue, ahmad, lia, suci, yayu dan rizki memutuskan memilih
Mt. Papandayan sebagai objek pendakian perdana kami untuk merefresh otak
sejenak. Sebenernya yang paling perdana mendaki itu Lia, si cewek tomboy yang
sudah insaf (diriku coming soon) dan sedang merindu liburan (maklum jobs dia
gak putus-putus). Karena dari kami semua belum pernah ke papandayan akhirnya
diputuskan untuk memakai jasa “Open Trip” itung-itung biar bener-bener berasa
turis hehehe.
Seminggu sebelum keberangkatan gue super duper bawelll
bangettt (map ya kawan-kawan). Ngarahin siapa aja yang bawa kompor, siapa yang
bawa lauk buat makan malam (untuk di terminal) dan makan pagi (untuk di garut),
siapa yang bawa minuman sachet, siapa yang bawa mie, siapa yang bawa kerupuk,
siapa yang bawa kecap dan saos, siapa yang bawa cemilan, dan siapa siapa yang
lainnya. Pokoknya gue bawelll pake bangettt dah, padahal jasa open trip yang
kami pakai ‘katanya’ sudah menyiapka seluruh kebutuhan peserta, mulai dari alat
camp, makanan, minuman, simaksi, transport, dan lain lain. Tapi ya… kerena gue
pernah kelaperan pas ngecamp disalak (kelaperan karena gak ada cemilan, padahal
jadwal makan berat sudah teratur) jadi gue gak mau apa yang gue rasain juga
dirasain oleh teman-teman gue.
Semua sudah siap terpacking rapih di cariel
masing-masing, berangkatlah kami ber 6 menuju kp. Rambutan (Mepo yang disepakati
oleh jastrip kami). Tak disangka ternyata buanyakkk juga yang ngikut jastrip
ini. Sebenernya agak risih dan kaget sih, soalnya jastrip ini menjanjikan hanya
akan membawa 50 orang peserta, tapi pada kenyatannya? Ada kurang lebih 150
orang peserta yang ikut jastrip ini pada malam itu. Welehhh, welehhh gue sih
udah nethink aje nih, Dan taraaaa… benar saja 4 jam setelah bis kami jalan
tiba-tiba bis berhenti di salah satu pom bensin pinggir jalan, ah mungkin ini
bis mau ngisi bensin. Tapi nyatanya kami tertahan di tempat itu selama kurang
lebih dua jam, refleks banyak peserta yang complain masalah ketidakjelasan yang
sedang terjadi. Karena sudah tak kuasa didesak peserta akhirnya pihak panitia
pun mengabarkan bahwa keberhentian bis ini karena ada kendala di bis lain, dan
taraaa terjadilah pungli saat itu (katanya sih nanti dibalikin lagi uangnya).
Oke, masalah bis teratasi. Perjalanan dilanjutkan hingga
tiba di pintu masuk pendakian Mt. Papandayan. Kira-kira tiba disana pukul 6 pagi, sungguh senang akhirnya liburan
kami tidak hanya menjadi wacana #antiwacanaclub. Biasanya dijakarta jam 6 pagi itu
waktunya sarapan, karena prinsip kami irit (maklum masih siswa dan mahasiswa)
jadi untuk sarapan pagi itu kami menggelar apa yang telah kami bawa, mulai dari
nasi, kerupuk, sambel, kecap, ayam, telur, tempe orek beuhhh pokoknya mantep
dah. Dikala yang lain mengunjungi warung-warung yang menjual beraneka macam
makanan (papandayan tuh terkenal dengan sebutan 1001 warung), kami malah piknik
dengan membentuk lingkaran sederhana dibawah pohon rindang.
Makan selesai, tetapi pendakian belum juga dimulai.
Karena bosan akhirnya kami berjalan-jalan mengelilingi camp david, sekedar info
camp david ini adalah gerbang utama masuk ke daerah kawasan Mt. Papandayan.
Jadi di camp david ini tempat para pendaki untuk registrasi pendakian, makan
dan minum, serta membeli berbagai oleh-oleh (kebanyakan sih cendramata). Nah di
camp david ini juga ada suatu bangunan tinggi, bangunan ini space untuk
foto-foto selfie dengan latar belakang gunung cikuray dan tebing kapur dari
papandayan sendiri. Setelah puas berfoto ria, kami pun dipanggil panitia untuk
segera merapat karena pendakian akan segera dimulai.
Pendakian dimulai, gue sempet kaget awalnya, gak salah
nih gunung? Kok jalanannya ber aspal sih?. Ternyata jalanan aspal itu hanya
sebentar, sisanya jalanan bebatuan yang sudah dibikin sebagai anak tangga indah
dan elok oleh para penjaga Mt. Papandayan (matur nuhun kang). Oh ya porter
papandayan keren loh, kayak di bromo hehehe. Bedanya kalau di bromo porternya
naik jips di papandayan sendiri motornya naik motor trail (itu loh yang biasa
buat balapan di tanah). Setelah jalanan beraspal selesai, kami disuguhi
pemandangan kawah blerang yang luasss, pas awal gue liat tuh kawah berasa lagi
menuju lukisan 3D, huaaaaa akhirnya yang tadinya cuman bisa liat di foto-foto
postingan temen, sekarang bisa muncak
papandayan. Rombongan kami jalan tidak begitu cepat, karena ada beberapa dari
kami yang masih adaptasi dengan perjalanan menuju ketinggian. Selangkah demi
selangkah akhirnya terlewati juga kawah blerang nan luas jauh dimato. Oh ya,
bagi kalian yang pernah nyium bau blerang pasti taulah seperti apa, gue punya
sedikit tips nih. Jadi untuk menghilangkan rasa tercekik ditenggorokan akibat
menghirup blerang selama pendakian kami minum kopi yang sudah di berikan oleh
panitia. Recommended banget deh minum kopi, selain airnya yang dapat
menghilangkan dehidrasi, rasa kopi itu sendiripun dapat mengalihkan otak dari
gas blerang.
(Loc: Kawah Blerang Mt. Papandayan)
Tek tok tek tok tek tok, tibalah kami di pondok salada,
tempat ini memang menjadi tempat umum untuk ngecamp jikalau berkunjung ke
papandayan. Mungkin karaena letaknya yang dekat dengan puncak dan hutan mati,
serta yang tak kalah penting dekat dengan kamar mandi, jadi tempat ini
dijadikan tempat utama untuk ngecamp. Tempat ini sih berupa lapangan luas yang
memang cocok untuk mendirikan tenda. Hal yang paling menarik dari tempat ini
adalah, gue pertama kali liat bunga edelweiss disini ;’) terhura bangettt.
(Loc: Pondok Salada Mt. Papandayan)
Okey, gue bikin dua
sesi aja kali yaaaa… puanjang macam jalan tol jika dibikin satu hehehe can’t wait can’t wait….
Komentar
Posting Komentar