PENJELASAN BERJALAN



             Tahun sudah berganti kembali, namun sepertinya cerita ini berkelanjutan walaupun dengan tokoh dan alur yang berbeda. Gue rasa kisah yang pernah gue tulis beberapa tahun lalu dan penjelasan yang selama ini gue nanti, datang di akhir tahun kemarin.
             Di kisah kali ini guetidak terlalu menceritakan alur dari awal, klimaks, hingga anti klimaks. Tapi gue bakal menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sedari dulu menghantui gue. Pertanyaan yang hanya tertuju pada d(i)a dan tak kunjung mendapat jawaban. Hingga akhirnya waktu berbaik hati menjawab serta menjelaskan pertanyaan-pertanyaan itu dengan peristiwa.

#PROLOG#

            Panggil aja dia boo, gue ketemu dia gak sengaja disalah satu destinasi wisata ibukota. Waktu pertama kali ketemu gue bener-bener gak memperhatikan dia, ya mungkin karena efek belum kenal. Selang beberapa hari gue di chat sama dia, ternyata dia mencari tau tentang gue dari teman gue. Bagi gue selama dia gak nge chat aneh-aneh atau ngeselin ya fine fine aja buat gue balas. Waktu di awal sih gue ‘sedikit’ risih karena chatingannya yang membosankan, sampai tiba dimana gue memberanikan diri untuk mengajak dia nobar di salah satu camp ground, nobar sambil campcer. Lagi-lagi karena belum begitu dekat, ya selama campcer berlangsung gue jarang ngobrol sama dia, paling yang penting-penting aja.

            Singkat cerita gue apresiasi terhadap usahanya buat deketin gue, dan ada satu pertanyaan yang bergejolak saat itu “Lebih baik mengejar apa yang orang yang kamu suka atau menerima orang yang menyukaimu?”. Seketika kisah-kisah masa lalu bermunculan, ternyata selama ini gue terlalu sibuk mengejar apa yang gue mau tanpa memperdulikan apa yang ada di sekitar gue. Dengan begitu gue memutuskan untuk mencoba menerima apa yang gue punya.

            Not bad lah, gue fine fine aja dengan semuanya. Dan sejak saat gue sudah memutuskan, perlahan pertanyaan-pertanyaan yang pernah terlintas dalam fikiran gue mulai terjawab dengan beberapa peristiwa.

Komentar