Gagal Kesekian Kali



“Membenci seseorang ibarat meminum racun pada diri sendiri tetapi berharap orang lain yang kena dampaknya” – Tibo (Nov 2019)

                Entah sudah berapa kali aku berusaha untuk menyayangi mu, selalu saja ada kejadian yang membuatku mundur kembali. Aku sangat tidak ingin membencimu tapi aku juga tak bisa memaksakan diri dan hati ini untuk menyayangimu. Terekam jelas dalam ingatan, betapa buruknya sikapmu terhadapku.
                Rumah yang seharusnya menjadi tempatku pulang dan melepas penat serta tempat yang selalu mendukung ku untuk tumbuh malah terjadi sebaliknya. Aku ingin dan sangat ingin sekali membanggakan mu di depan mereka, menceritakan seluruh detik yang pernah kita lewati bersama. Tapi tidak, aku bahkan tidak memiliki cerita itu, cerita indah yang selalu ku dengar dari mulut mereka.
                Bahkan hingga saat ini aku tak punya alasan untuk membanggakanmu, aku tak punya alasan untuk berjuang untuk mu. Tapi tuhan adil, dia selalu hadirkan orang-orang yang mau mendampingi ku menghadapi kerasnya watak mu, menghadirkan sosok keluarga yang sederhana yang indah, yang dapat membuatku percaya bahwa aku punya pilihan. Bahwa aku punya mimpi untuk menjadi sosok ibu seperti dalam keluarga mereka.
                Maaf jika kemarin aku sempat meninggalkan rumah dua hari, bukan aku tak menghargaimu tapi akupun tak sanggup untuk menanggung seluruh rasa perih sendirian, aku butuh tempat untuk menenangkan diri, aku butuh tempat untuk melindungi hati dari goncangan dahsyat yang mampu merenggut akal ku.

Teruntuk kamu, maaf aku gagal lagi mencintaimu, bahkan belum berhasil menyayangimu.

Komentar