Setelah kepergianmu, tanggal
merah merupakan hari yang amat aku hindari. Betapa tidak? Diriku direngut sepi tatkala
hari libur datang menghampiri. Berjuang untuk meniadakan tanggal merah di kalender
dari kehidupan ku, karena dengan sendiri dan berdiam membuat angan ku selalu melayang
terhadapmu.
Hari
ini, ku langkahkan kaki keluar dari kota ini, kota yang banyak menyimpan
kenangan antara aku dan kamu. Rasanya tidur di bus merupakan hal terenak
dibanding tidur dirumah yang sendirian. Ku tempuh puluhan kilometer dengan waktu
kurang lebih 6 jam, rasanya tetap sama, sepi. Mungkin aku tidak hanya butuh
tempat baru, tetapi juga butuh orang-orang baru untuk sekedar berbincang. Hamparan
gunung-gunung dan berbagai macam pendaki di pinggiran jalan yang ku lihat dari kaca
bus pun tak membuat hati ku melupakan segala tentangmu, rasanya aku ingin
berkelana saja menyusuri setiap sudut desa.
Ku buka
hp ku, ku lihat engkau disana baik-baik saja tanpa aku, ku lihat engkau disana
tertawa lepas saja tanpa aku, seakan ada atau tidaknya aku merupakan hal sama
saja. Ah bodoh! Kau saja mampu tertawa atas apa yang telah kita alami
akhir-akhir ini, lantas apa alasan yang membuatku sulit untuk tertawa sepertimu?
Perihal
ditinggalkan dan meninggalkan, entah mana yang lebih menyakitkan, akupun tidak
tahu. Dua kali aku memilih untuk meninggalkan, karena bagiku berjuang untuk
orang yang enggan berjuang bersama lagi adalah hal yang menyakitkan secara
perlahan. Layaknya mawar berduri yang indah, digenggam dan dilepas sama sama
menyakitkan. Jika memang bahagiamu adalah terlepas dari ku, lantas kenapa tidak
dari dulu saja kau melepaskan diri? Kenapa harus melewati serangkaian proses
drama percintaan yang pelik dan rumit? Ataukah memang ini yang kamu inginkan
untuk sekedar mencatat cerita percintaan dalam hidupmu? Bagiku cinta bukan
untuk main-main.
Setidaknya
aku bangga dengan diri ku hari ini yang berhasil membunuh waktu, aku bangga
bisa cepat berjumpa kembali dengan hari senin, aku senang bisa kembali
menyibukan diri untuk menyingkirkan sejenak fikiran tentang mu.
Komentar
Posting Komentar