Surat untuk mu

 

                Mungkin kamu telah memilih untuk menyerah, dengan segala rintangan yang harus selalu kamu yang berjuang. Maafkan aku yang tak mampu menahan, rasanya jika ragamu dekat denganku hanya sayatan luka yang mampu ke berikan padamu. Aku menyayangimu, dengan teramat. Terimakasih telah membuatku percaya kembali apa itu cinta, terimakasih telah membuatku kembali percaya bahwa aku mampu membuka hati kembali. Ku rasa kamu pun mulai merasakan lelah, aku juga tak mampu menyalahkanmu jika pada akhirnya kamu memutuskan untuk mengakhiri semua.

                Kejadian kemarin, aku minta maaf karena untuk kesekian kalinya menempatkan mu pada posisi yang tak nyaman, membuatmu malu di depan teman-temanmu. Aku bahkan tak mampu berucap maaf secara langsung, karena aku tau itu teramat memalukan sekaligus memilukan untukmu. Kamu

                Jujur saja, kamu orang terhebat yang pernah hadir dalam hidupku. Terimakasih untuk selalu mencoba bertahan hingga sejauh ini. Beristirahatlah, kamu pantas mendapatkan yang terbaik untuk dirimu, walaupun itu bukan aku. Biarkan aku yang mengutuk diriku atas segala perlakuan buruk yang telah kulakukan terhadapmu, biarkan aku yang menyendiri dalam sepi diantara segala kenangan kita. Untuk saat ini biarkan aku memelukmu dalam gelap malam dan iringan doa doa terbaik, biarkan aku menghukum diriku dengan berbagai belenggu kesalahan yang telah aku perbuat.

                Berbahagialah, hanya itu yang aku minta dari mu saat ini. Jangan lagi ingat tentang ku baik yang buruk maupun yang baik, biarkan aku terhapus oleh waktu. Terimakasih atas perjalanan panjang yang telah kamu perjuangkan selama ini, aku menyayangimu. Berbahagialah, kamu pantas menerima oeang yang mampu membahagiakan mu selalu. Aku pamit.

Komentar