Mungkin
kamu telah memilih untuk menyerah, dengan segala rintangan yang harus selalu
kamu yang berjuang. Maafkan aku yang tak mampu menahan, rasanya jika ragamu
dekat denganku hanya sayatan luka yang mampu ke berikan padamu. Aku
menyayangimu, dengan teramat. Terimakasih telah membuatku percaya kembali apa
itu cinta, terimakasih telah membuatku kembali percaya bahwa aku mampu membuka
hati kembali. Ku rasa kamu pun mulai merasakan lelah, aku juga tak mampu
menyalahkanmu jika pada akhirnya kamu memutuskan untuk mengakhiri semua.
Kejadian
kemarin, aku minta maaf karena untuk kesekian kalinya menempatkan mu pada
posisi yang tak nyaman, membuatmu malu di depan teman-temanmu. Aku bahkan tak
mampu berucap maaf secara langsung, karena aku tau itu teramat memalukan
sekaligus memilukan untukmu. Kamu
Jujur
saja, kamu orang terhebat yang pernah hadir dalam hidupku. Terimakasih untuk
selalu mencoba bertahan hingga sejauh ini. Beristirahatlah, kamu pantas
mendapatkan yang terbaik untuk dirimu, walaupun itu bukan aku. Biarkan aku yang
mengutuk diriku atas segala perlakuan buruk yang telah kulakukan terhadapmu,
biarkan aku yang menyendiri dalam sepi diantara segala kenangan kita. Untuk
saat ini biarkan aku memelukmu dalam gelap malam dan iringan doa doa terbaik,
biarkan aku menghukum diriku dengan berbagai belenggu kesalahan yang telah aku
perbuat.
Berbahagialah,
hanya itu yang aku minta dari mu saat ini. Jangan lagi ingat tentang ku baik
yang buruk maupun yang baik, biarkan aku terhapus oleh waktu. Terimakasih atas perjalanan
panjang yang telah kamu perjuangkan selama ini, aku menyayangimu. Berbahagialah,
kamu pantas menerima oeang yang mampu membahagiakan mu selalu. Aku pamit.
Komentar
Posting Komentar