Surat pertama

untuk : sesorang yang pernah tinggal lama
dari    : perempuan keras kepala yang selalu suka diperlakukan lembut

    izinkan aku menuliskan surat-surat yang mungkin tak akan pernah aku layangkan kepadamu, izinkan aku menorehkan segala rasa yang sedang aku alami pasca tanpamu. 

    Bagaimana hari-harimu tanpa ku? rasanya biasa saja kan ya? ku akui beberapa bulan terakhir hadirku sangat tergerus oleh sibuknya pekerjaan baru. tapi coba pertanyaan itu dilayangkan balik padaku, bagaimana hariku tanpamu? sepi. Tidak ada lagi orang yang dapat ku hubungi saat malam hari, tak ada lagi orang yang menggodaku agar tertawa, tak ada lagi orang yang mengajak ku debat, tak ada lagi orang yang mampu menemani ku ngobrol 3 jam non stop. 

    rasanya sudah lama sekali aku tak merasakan sepi. kau tau? benar kata sahabatku, sedari dulu kita memiliki masalah besar, aku selalu takut akan kesendirian, takut akan kesepian, takut akan rasa hampa. Tapi saat ini dapat kau lihat, segalanya sedang berusaha ku hadapi dan nikmati. memang perasaan hilang ini sangatlah tidak menyenangkan bagiku, lagipula mana ada yang baik-baik saja selepas kehilangan?

    Jujur aku gak tau apakah keputusan yang aku ambil adalah yang terbaik atau tidak, tapi hubungan ini memang sudah selayaknya sampai pada titik akhir. seperti yang pernah aku ucapkan padamu, aku tak pernah menyesal mengenalmu, aku tak pernah menyesal pernah sebegitu dekatnya denganmu, dan aku tak pernah menyesal melepasmu. rasa-rasanya ini memang fase hidup yang harus aku alami dan jalani. 

    Sebenarnya aku hanya ingin bercerita, bahwa hari hari tanpamu ku jalani dengan kebingungan. bingung mau ngapain, main game kurang suka, jalan-jalan udah capek otak dan fikiran, dengerin lagu udah, sholat udah, masak mager. adakah ide untuk membuatku sibuk tanpa dilanda mager? 

    kau ingat? dulu saat aku masih anget-angetnya putus pertama kali, aku degan yakinnya memilih organisasi pecinta alam yang dimana aku yakin aku dapat lupa dengan mengikuti itu. dan benar saja pendidikan yang begitu ketat dan tanpa jeda mampu membuatku lari dari rasa sepi dan sendiri, lebih dari itu rasa sakit akan kehilangan benar-benar dibuat turun se drastis itu. tapi saat ini aku tau itu denial, aku hanya lari. terlepas kenyataan aku dahulu melarikan diri, tapi karena itu juga aku dapat bertemu dengan mu. dengan orang yang mampu membuatku percaya untuk kembali membuka hati setelah dua tahun lamanya ku tutup pintu itu rapat-rapat.

    umur semakin beranjak, teman semakin mengerucut, kegiatan-kegiatan sudah tak sebanyak dahulu, lantas apa yang bisa aku lakukan pasca kehilanganmu? apalagi kalau bukan menunggu waktu bekerja. walau sangat sakit ku rasakan, tapi saat ini otak ku sedang tidak mempunyai banyak pilihan.

    akhir kata, sehat-sehat ya kamu disana. karena kalau sakit sekarang udah gak ada lagi yang tiba-tiba dateng bawa obat, atau sekedar gofudin dari jauh biar sakitnya mereda. tapi aku yakin kamu pasti cepat beradaptasi. bye bye


best memory
childishlittlegirl

Komentar